UtuslahAku "Ini aku, utuslah aku" adalah sebuah keputusan yang tidak bisa dibuat karena latah (ikut-ikutan) karena harus menjadi keputusan kehidupan, yaitu keseluruhan umur hidup yang masih ada. Dan ketika Tuhan berkenan atas persembahan hidup itu, maka peran yang Tuhan berikan, ada di dalam hikmat-Nya yang ajaib, jangan pernah
Tidakjarang kita mendengar bahkan memakai ungkapan: "Saya terbeban untuk melakukan ini atau itu" Bandingkanlah ini dengan jawaban Yesaya atas panggilan Tuhan: "Ini aku, utuslah aku!" (ayat 8). "Terbeban" punya konotasi (agak) terpaksa, tidak punya pilihan lain. Sedangkan pada Yesaya nyata niatannya untuk mengabdikan atau mendedikasikan diri sepenuhnya melakukan tugas
Thereis no strumming pattern for this song yet. Create and get +5 IQ. [Intro] G Em C G G Em C G [Verse] G Ada panggilan Allah Em Ada panggilan Tuhan C Am D A - tas bangsaku G Ada panggilan Allah Em Ada panggilan Tuhan C Am D Tuk generasiku B Em C Sebelum Yesus datang Am D G D Ada panggilanMu atas hidupku [Chorus] G C D Em Ini aku Tuhan utuslah
Nah mohon tuntunan dan perlindungan Tuhan sebaiknya diucapkan ketika berdoa di pagi hari. "Allah Bapa Sang Pencipta manusia dan alam semesta ini, Aku ucapkan syukur kepada-Mu, karena boleh bangun di pagi hari ini. Aku mohon bimbingan-Mu sepanjang hari ini. Bimbinglah agar aku dapat bekerja dalam semangat kasih-Mu dengan rajin, dan jujur.
Danketika Tuhan memanggil dia: "Pergilah Aku mengutus engkau untuk membawa bangsa Israel keluar dari Mesir". Musa berbagai alasan berkata. "Jangan aku, yang lain saja Tuhan". Tidak ada lagi kepekaan untuk sesamanya. Ketika kita, diminta untuk ambil dalam pelayanan.
Keterbukaanbatin ini esensial jika kita akan mengatakan pada Allah: "Ini aku, Tuhan, utuslah aku!" (bdk. Yes. 6:8). Dan ini, bukan dalam abstraksi, tetapi dalam bab hidup Gereja dan sejarah ini. Memahami apa yang disampaikan Allah kepada kita pada masa pandemi ini juga menunjukkan tantangan bagi misi Gereja.
CHfGB. HARI MINGGU BIASA XXIX Hari Minggu Misi Selamat Hari Minggu Misi Sedunia! Selamat Hari Minggu Bapak, Ibu, Saudara/I, rekan-rekan muda, dan anak-anak sekalian. Salam Keluarga Kudus. Hari minggu ini kita merayakan Hari Minggu Misi Sedunia. Tema yang diusung adalah “Ini Aku Tuhan, Utuslah Aku”. Tema tersebut memiliki sekurang-kurangnya dua permenungan, yaitu keterbukaan untuk dibentuk dan kerelaan hati menerima tugas dari Tuhan. Keterbukaan hati untuk dibentuk oleh Tuhan ada pada kalimat “Ini Aku Tuhan”. Kalimat sederhana tersebut menjadi penanda bagi orang yang dengan segala kelemahan dan kekurangannya mau melayani Tuhan. Keterbukaan hati ini juga membuat seseorang untuk senantiasa dibentuk dan diperbarui oleh Tuhan, Sang Mesias Juru Selamat kita. Dibentuk dan diperbarui oleh Allah membawa kita pada pengenalan diri kita pada Allah. Mengenali diri untuk melayani Tuhan membuat seseorang mampu untuk siap sedia diutus kemanapun. Perutusan sendiri memiliki unsur kerelaan hati. “Utuslah Aku” menjadi kunci bagi seseorang untuk mau menghadapi tantangan dalam perutusan terlebih sebagai murid-murid Kristus. Seorang yang diutus sangat diperlukan sikap kerelaan hati. Kerelaan untuk diperbarui oleh Tuhan serta meninggalkan “kantong” yang lama untuk diisi dengan yang baru. Saya sendiri yang sedang menjalani perutusan terkadang tertatih-tatih melangkah dalam menjalankannya. Namun, saya yakin dan percaya bahwa Tuhan menyertai saya. Berkat-Nya selalu menyertai saya dalam setiap perutusan saya terlebih dalam masa Tahun Orientasi Pastoral ini. Perutusan yang dimaksud bukan hanya berfokus pada tugas gereja atau yang luar biasa saja. Melainkan dimulai dari keseharian kita serta identitas sebagai murid-murid Kristus. Paus Fransiskus pun menyadari bahwa misi yang Tuhan percayakan pada seseorang membawa diri orang tersebut dari ketakutan dan mawas diri kepada realisasi yang dibarui. Bahkan, kita bisa menemukan diri sendiri ketika kita memberikan diri kita sendiri kepada orang lain. Ia meminta kita untuk secara personal bersedia diutus, karena Ia adalah Kasih yang selalu ada pada misi selalu menjangkau hingga memberikan hidup. Keluar dari kelimpahan kasih-Nya bagi kita, Allah Bapa mengutus Yesus Putra-Nya bdk. Yoh. 316. Misi adalah tanggapan bebas dan sadar atas panggilan Allah. Tetapi kita melihat panggilan ini hanya ketika kita memiliki hubungan cinta personal dengan Yesus yang hadir di dalam Gereja-Nya. Perayaan hari Minggu Misi Sedunia juga sekaligus penegasan bagaimana doa, renungan, dan bantuan material wujud persembahan Anda merupakan begitu banyak peluang untuk ikut ambil bagian secara aktif dalam misi Yesus di dalam Gereja-Nya. Fr. Bernando Sitohang Post navigation
Lalu aku mendengar suara Tuhan berkata ”Siapakah yang akan Kuutus, dan siapakah yang mau pergi untuk Aku?” Maka sahutku ”Ini aku, utuslah aku!”
Kerinduanku s’lalu berada di tempat Kau berada Kerinduanku s’lalu bekerja seperti Bapaku bekerja Kudengarkan Tuhan isi hatiMu saat Kau panggil ku siap Ini aku utuslah Tuhan Ini aku utuslah Tuhan Kemana pun Kau pimpin Ke neg’ri yang Kau pilih Ini aku utuslah Tuhan dan ku kan pergi